Gambar oleh Sarah Lötscher dari Pixabay |
Puasa sesungguhnya adalah proses yang diharapkan menjadi cara manusia untuk menjadi lebih baik. Sehingga bukan hanya sekedar mampu lapar dan mampu haus, lalu kembali makan setelah waktu diperbolehkan untuk berbuka. Puasa sebenarnya lebih dari pada itu, yaitu sebuah perjalanan spiritual untuk mencapai tingkat keimanan yang lebih tinggi.
Menjalankan puasa seharian penuh, bukan jaminan akan diterimanya ibadah kita di hari itu. Meski tanpa makan dan minum dengan sengaja yang memang itu jelas menjadi penyebab batalnya puasa. Namun ada beberapa hal yang bisa mengurangi keberkahan bahkan pahala puasa itu sendiri. Dan hal ini sering tidak disadari. Hingga akhirnya saat puasa selesai, hanya lapar dan haus yang didapatkan, tapi pahala dan keberkahan masih menjadi misteri.
Jadi bagaimana harus menahan diri ketika Ramadan? Apa saja yang perlu ditahan selain makan dan minum?
Membicarakan Aib Orang Lain
sumber foto: fimela.com |
Emosi dan Amarah
sumber foto: pexels |
Berkata Bohong
sumber foto: pexels
|
Bukan hanya berkata dengan lisan, saat ini sudah banyak cara berbohong yang lebih modern yaitu dengan menyebarkan berita yang belum jelas kebenarannya melalu media sosial. Tanpa harus berkata-kata, jari juga bisa menjadi alat untuk berbohong dengan menggunakannya untuk menyebar kebohongan melalui tulisan. Ini juga menjadi penggugur pahala puasa dan orang berpuasa harus bisa menahan diri ketika Ramadan dari hal ini.
Nafsu
sumber foto: pixabay |
Puasa menjadi cara untuk lebih memahami kekurangan orang lain dan kepekaan terhadap sesama, bukan hanya ingin menjadi diri yang mampu dengan memiliki segalanya. Karena nyatanya apa yang dimiliki juga terdapat hak orang lain. Menahan diri ketika Ramadan dari nafsu dunia diharapkan bisa menjadi kebiasaan setelah Ramadan usai.
Siapapun yang menyadari bahwa menahan diri ketika Ramadan bukan sekedar menahan perut untuk bisa lapar, sesungguhnya ia telah memahami arti puasa lebih dari sekedar definisi secara istilah. Semua bentuk usahan untuk menahan diri itu tentu akan menambah kadar keimanan jika terus dilakukan bahkan setelah Ramadan pergi dan dilanjutkan hingga pertemuan kembali dengan Ramadan. Insyaallah.
Semoga bermanfaat :)
Salam,
0 Comments