Foto oleh bruce mars dari Pexels
|
Rezeki seret. Sudah bekerja keras, mati-matian, tapi hasil yang didapat nggak seberapa.
Hubungan dengan orang lain sering bermasalah, entah itu rekan kerja, teman atau mungkin tetangga.
Bahkan hubungan dengan keluarga sendiri, bahkan dengan orang terdekat tak luput juga dari masalah.
Urusan apapun nggak pernah beres. Selalu ada saja kesulitan yang datang, rintangan yang menghadang. Seolah masalah nggak pernah selesai.
Alhasil, stres melanda. Pikiran penuh dan sulit berpikir jernih. Jangankan memikirkan solusi, kepala rasanya seperti mau pecah.
Pernah mengalami salah satu kondisi di atas? Atau bahkan sedang mengalami semuanya?
Jika jawabannya nggak pernah sama sekali, itu artinya kamu hanya perlu membaca sampai di sini. Kalau jawabannya pernah, berarti kamu perlu melanjutkan membaca hingga selesai.
Adakah Orang yang Nggak Pernah Mengalami Kesulitan?
Jawaban dari pertanyaan di atas adalah, ada. Ya, ada orang-orang yang memang nggak pernah ketemu masalah dan mengalami kesulitan. Mereka adalah orang-orang yang tinggal di sebuah kompleks. Lebih tepatnya, kompleks pemakaman.
Betul. Hanya orang-orang nggak bernyawa yang bisa terlepas dari semua bentuk kesulitan dan masalah dunia. Wajar, karena mereka nggak lagi hidup di dunia. Tapi apakah selesai begitu saja urusan mereka? Nggak. Mereka masih harus menghadapi penghakiman di tahap kehidupan selanjutnya. Tapi yang mau kita bahas bukan soal itu.
Jawaban di atas hanya sebagai cara untuk menyadarkan diri bahwa setiap manusia bernyawa pasti akan mengalami kesulitan. Masalah sudah jadi satu paket dalam kehidupan, nggak bisa dilepas. Kalau mau terbebas dari masalah, ya jadi warga kompleks pemakaman saja. Begitu istilah kasarnya.
Lalu Bagaimana Cara Mengatasi Kesulitan?
Semua orang boleh mengalami masalah. Tapi ternyata, respon setiap orang bisa sangat jauh berbeda. Ada orang yang seketika stres ketika menghadapi masalah dan kesulitan lalu dia menyalahkan keadaan dan orang lain atas semua itu. Kebalikannya, ada orang yang bisa sekuat tenaga menahan diri agar tetap bisa tenang, mengoreksi dirinya sendiri, lalu mencari solusi.
Dari kedua contoh jenis orang dalam menghadapi masalah di atas, kira-kira siapa yang akan lebih tahan banting? Tentu, orang yang kedua. Kenapa? Karena terjadinya masalah sebenarnya bukan saat untuk menyalahkan keadaan dan orang lain, melainkan saat yang tepat untuk memeriksa diri sendiri.
Sampai di sini sudah mulai jelas, bagaimana cara yang paling tepat untuk lepas dari kesulitan. Jawabannya, cari tahu dulu apa penyebab kesulitan dan masalah itu datang. Menyalahkan hanya akan membuat masalah jadi tambah banyak, sama sekali nggak akan bisa mengurangi apalagi melepaskan kesulitan itu.
Saat kesulitan dan masalah melanda, coba lihat diri sendiri, hal salah apa yang sudah pernah dilakukan diri ini pada orang lain? Coba ingat-ingat, apakah diri ini pernah membuat orang lain berada dalam masalah? Coba pikirkan kembali, apakah diri ini pernah membuat urusan orang lain jadi sulit? Cari tahu, pernahkah diri ini begitu merepotkan orang lain tanpa memikirkan perasaannya?
Jika akhirnya teringat bahwa diri ini pernah menyulitkan orang lain, pernah enggan membantu orang lain, pernah ingin membuat orang lain berada dalam masalah, maka itulah sebabnya kalau saat ini diri ini sedang dalam masalah dan kesulitan.
Apa Bukti Kebenarannya?
Masih ragu bahwa masalah yang timbul akibat dulu pernah membuat masalah pada orang lain? Simak salah satu hadist berikut ini.
Dari shahabat Abi Shirmah radhiyallahu Ta'ala 'anhu beliau berkata, Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam bersabda:
"Barangsiapa yang memberi kemudharatan kepada seorang muslim, maka Allah akan memberi kemudharatan kepadanya, barangsiapa yang merepotkan (menyusahkan) seorang muslim maka Allah akan menyusahkan dia." (Hadits riwayat Abu Dawud nomor 3635, At Tirmidzi nomor 1940 dan dihasankan oleh Imam At Tirmidzi)
Sudah nggak perlu dijelaskan panjang lebar lagi bahwa orang yang merepotkan urusan orang lain, maka ia akan mendapatkan kerepotan sendiri. Sesuai dengan janji Allah SWT bahwa semua perbuatan manusia akan mendapatkan balasannya. Menyulitkan orang lain akan dibalas dengan kesulitan. Sebaliknya, memudahkan orang lain juga akan dibalas dengan kemudahan.
Lalu Bagaimana Cara Menghindar dari Kesulitan?
Ketika sudah tahu apa penyebab kesulitan, kita bisa segera mencari solusinya. Ingat, tetap dengan tanpa menyalahkan orang lain dan keadaan. Selanjutnya, yang perlu kita jaga adalah sikap kita agar bisa terhindar dari kesulitan.
Sebisa mungkin usahakan diri kita untuk nggak mempersulit orang lain. Terutama orangtua. Orang lain saja bisa mendatangkan balasan pada kita. Apalagi orangtua yang sama Allah sudah digantungkan ridho sekalian murkaNya pada mereka.
Orangtua adalah langkah pertama kita untuk bisa hidup lebih baik. Bahagiakan mereka, maka kita akan bahagia. Buat mereka senang, maka kita juga akan senang. Sebaliknya, menyulitkan mereka hanya akan menjadikan hidup kita berada di kesulitan.
Lalu orang lain, sekalipun mereka nggak ada hubungan darah, bahkan nggak kenal sama sekali, tetap Allah akan hitung perlakuan kita terhadap mereka. Bahkan ada anjuran untuk menyingkirkan halangan di jalan agar orang lain yang lewat nggak terganggu. Dan perbuatan kecil itu saja sama Allah sudah dihitung sedekah, yang artinya sama Allah sudah disiapkan pahalanya. Bagaimana kalau ada hal besar yang bisa kita lakukan untuk memudahkan hidup orang lain? Masyaallah.
Aku, kamu, kita mulai hari ini bisa mulai berkomitmen untuk semakin banyak berbuat hal baik. Minimal dengan hal kecil yang bisa menghindarkan orang lain dari kesulitan dan kerepotan. Allah nggak akan ingkar janji untuk membalas setiap perbuatan kita. Kalau nggak mau sulit, mudahkan orang lain. Kalau nggak mau repot, bantu orang lain.
Semoga bermanfaat.
Salam,
1 Comments
Tulisan yang inspiratif. Jadi kalo kita ngerasa kehidupan sedang terasa sulit, alangkah baiknya selain mencari solusi kita juga introspeksi siapa tahu kesulitan itu adalah teguran dari Allah karena barangkali ada sikap dan tindakan kita yang pernah menyulitkan orang lain.
ReplyDelete