Photo by Arif ID from Pexels |
Sudah sebulan lebih masyarakat Indonesia terkungkung karena pandemi Corona. Segala aktivitas di luar rumah dibatasi. Semua tempat keramaian terpaksa ditutup. Bahkan perusahaan dan pabrik-pabrik besar harus merumahkan banyak sekali pekerjanya. Semua itu bertujuan untuk memutus rantai penyebaran virus Corona.
Sebulan lebih masyarakat Indonesia harus beradaptasi dengan kebiasaan baru. Mereka harus berdiam diri di rumah lebih lama untuk bekerja dan kepentingan lain. Mereka dilarang untuk keluar rumah apalagi mendatangi kerumunan. Mereka hanya diperbolehkan keluar rumah untuk kepentingan yang sangat mendesak dan itupun tidak bisa berlama-lama.
Keharusan untuk di rumah selama beberapa waktu belakangan ini membuat banyak orang mulai merasakan kejenuhan. Rindu akan aktivitas normal mulai muncul. Keinginan untuk berkumpul dan berinteraksi dengan banyak orang mulai tampak. Hingga mulai banyak yang merasakan kebosanan tingkat tinggi karena keadaan ini.
Jenuh dan bosan masih tergolong dampak yang biasa. Tak sedikit masyarakat Indonesia yang merasakan dampak lebih buruk. Banyak di antara kita yang kesulitan mendapatkan uang sekadar untuk makan sehari-hari. Sumber penghasilan tertutup tiba-tiba, sementara tidak ada tabungan yang bisa diandalkan. Apa lagi kalau bukan stres yang dirasa.
Belum ada kepastian kapan pandemi Corona ini akan berakhir. Tidak ada prediksi yang benar-benar akurat meski itu lahir dari para ahli. Namun wajar dan sangat manusiawi jika kita semua mengharapkan pandemi Corona ini akan segera berakhir. Ya, sesegera mungkin. Kalau perlu sekarang juga. Dan seperti inilah seharusnya kita jika pandemi benar-benar berakhir.
Menjadi Manusia Lebih Bersyukur
Semua merasakan dampak adanya pandemi Corona. Bukan dampak yang baik, tapi lebih banyak dampak keburukan yang dirasakan. Seperti hilangnya pekerjaan, gagal pulang kampung saat lebaran bahkan kesulitan mencari penghasilan baru untuk makan. Memang semua ini adalah ujian. Maka ketika ujian ini sudah selesai, kita seharusnya sudah lulus. Dari yang awalnya berada di tingkat rendah, maka kita akan naik tingkat. Begitulah seharunya orang yang dinyatakan lulus.
Jika sebelumnya kita sering mengeluhkan beratnya pekerjaan kita, maka setelah semua ini berakhir nanti kita seharusnya lebih mudah untuk bersyukur. Jika sebelumnya kita sering mengeluhkan kecilnya gaji yang kita terima, maka setelah semua ini selesai kita seharusnya lebih pandai bersyukur berapapun rezeki yang kita terima. Karena bahkan saat ini, pekerjaan hilang, pendapatan juga nol bagi sebagian orang.
Menjadi Manusia Lebih Giat
Semua yang selama ini menjalani kesibukan di tempat kerja, pasti sering merasa bosan dengan pekerjaan yang tidak ada habisnya. Merasa lelah dengan semua tuntutan pekerjaan yang menyita waktu dan tenaga. Bahkan tak jarang ingin merasakan libur kerja agar bisa pergi ke tempat impian dan melupakan semua kepenatan.
Kenyataannya sekarang ini kita benar-benar diberi waktu untuk libur. Bukan sehari dua hari melainkan sebulan penuh dan mungkin bisa lebih lama lagi. Kita benar-benar terbebas dari semua kesibukan di tempat kerja. Tapi ternyata semua ini justru menimbulkan kebosanan yang entah kapan akan berakhir. Maka setelah semua kondisi buruk ini berlalu, seharusnya kita menjadi orang yang lebih giat beraktivitas, bekerja dan berkarya.
Menjadi Manusia Lebih Kreatif
Keadaan yang memaksa kita berdiam diri di rumah, bagi sebagian orang dimanfaatkan untuk menciptakan peluang baru. Banyak yang kemudian banting setir mencoba usaha baru untuk bisa bertahan hidup. Tak sedikit pula yang berubah profesi demi bisa tetap memenuhi kebutuhan utama sehari-hari.
Apabila kondisi ini kembali membaik nantinya, kita seharusnya menjadi manusia yang lebih kreatif. Kita seharusnya menjadi lebih mandiri tanpa bergantung pada apapun dan siapapun. Kita seharusnya menjadi manusia baru dengan kemampuan dan keahlian baru. Nanti kita bisa membuka peluang yang lebih menjanjikan dan memberdayakan lingkungan dengan lebih baik.
Menjadi Manusia yang Rajin Silaturahmi
Larangan untuk melakukan perjalanan atau keluar rumah membuat banyak orang tidak bisa saling bertemu bahkan dengan keluarga atau kerabat dekat. Padahal ada waktu lebih banyak di rumah namun nyatanya kita tidak bisa saling mengunjungi teman atau kerabat. Selama ini, sibuk bekerja sering menjadi alasan kita kurang silaturahmi.
Nanti saat pandemi Corona ini benar-benar usai, kita seharusnya menjadi lebih rajin bersilaturahmi. Karena sekarang kita sudah tahu rasanya terbatasnya silaturahmi. Maka nanti, jangan lagi menyia-nyiakan waktu untuk silaturahmi, saling berkunjung dan saling mengasihi. Baik dengan keluarga paling dekat seperti orangtua, saudara, sahabat dan teman.
Menjadi Manusia Senang Berbagi
Memang tidak semua dari kita mengalami kekurangan dan kesulitan dalam hal materi di masa sekarang ini. Masih banyak juga dari kita yang memiliki simpanan tabungan cukup banyak hingga masih bisa makan enak bahkan belanja dengan leluasa. Banyak juga yang masih tergolong beruntung karena tidak kehilangan pekerjaan dan masih tetap menerima hasil dari pekerjaannya, entah pendapatan dari bisnis atau gaji sebagai pekerja.
Pandemi Corona ini seharusnya bisa semakin membuka mata kita bahwa ada begitu banyak orang tidak beruntung. Mereka yang mungkin awalnya baik-baik saja, harus masuk ke dalam keadaan sulit yang begitu mencekik. Seharusnya wabah ini menyadarkan kita untuk lebih peka terhadap kondisi sesama. Hingga ketika wabah virus Corona ini nantinya benar-benar hilang, kita menjadi manusia yang sudah terbiasa berbagi.
Tak apa saat ini kita cuma bisa bilang, "jika pandemi Corona ini berakhir, maka aku akan...", itu sudah menjadi tanda bahwa kita optimis. Itu juga bentuk keyakinan kita bahwa semua kondisi buruk ini pasti memiliki ujungnya. Meski tak tahu kapan waktunya, tapi kita percaya bahwa akan datang waktu ketika kita kembali bisa seperti sedia kala.
Jangan hanya akan melakukan hal-hal yang bersifat duniawi saat semua keadaan kembali normal. Jangan cuma ingin piknik, ingin jalan-jalan, ingin makan-makan, ingin shopping saja. Namun berjanjilan menjadi manusia yang lebih baik lagi dari sisi mental dan spritiual kita. Sungguh, yang demikian adalah orang-orang yang beruntung dan tidak sia-sia waktu lama yang kita lalui selama pandemi ini.
Salam,
0 Comments